Kemaren pas try out kimia bukannya ngerjain soal, malah nulis beginian. Pantesan nilainya bikin pengen bunuh diri *apasih*
Off the hook! Daripada ngomongin kimiawrrr bagus aku kasih liat tentang apa yang kutulis waktu itu deh :D
Nestapa sunyi
Memendam kincahan hati
Meredam sakit disini
Akan semua yang terjadi
Melenggak-lenggok di pinggir kota
Miskin mata, telinga, dan wicara
Meminta indera yang sempurna
Menangisi matahari yang berkuasa
Memang benar, itulah aku
Biusmu mengelakkanku
Akan kenyataan bersimbah darah
Seiring dengan raga yang munafik
Akan jalannya larangan Tuhan
Mimpi akan durjana
Perjaka yang teragung-agungkan
Namun sakit tetap membara
Bagai api hitam di rawa sunyi
Cukup puitis-puitisnya. Sekarang ke yang agak lebih rough-rough gitchu :>
Aku tetap membisu
"Ingin kau bersamanya?"
Aku tetap membisu. Pening aku mendengarnya.
"Hey! Kalo dia bertanya kepadaku, apa jawabku?"
Aku tetap membisu. Gila aku dibuatnya.
"Jangan diam saja! Dasar wanita tak berguna!"
Aku tetap membisu. Pipiku ditamparnya.
"B*******!"
Aku tetap membisu. Dibuangnya aku di jalan.
"Ih, bonekanya lucu, ya! Ma, untukku ya!"
Aku tetap membisu. Digendongnya aku dengan paksa.
"Jangan, kotor nak! Jorok! Nanti Mama beliin lagi yang lebih aru dan bersih!"
Aku tetap membisu. Dilemparnya aku di tengah jalan.
0 komentar:
Posting Komentar