Writing : Oh, Ternyata

Tau ngga?
Aku kangen nulis.
Nulis hal-hal yang ngegantung, nulis pake bahasa yang cuma aku yang bosa ngerti secara harfiah artinya, nulis berlawanan dengan hukum yang udah ditetapin sama filosofis-filosofis atau ilmuwan-ilmuwan terkenal dari dulu *maap pak, bu*

Sangking kangennya, lagi boker pun aku nulis.

Maap ya sebelumnya, tulisan ini berlawanan banget dengan rencanaku yang udah kujelasin berbelas-belas poin di postingan sebelumnya.

Disini. aku ingin berbagi hasil kekangenanku aja sama tulisan.
Sejak kebanyakan gambar, aku udah lupa gimana rasanya 'memegang' tulisan sendiri.
'mengaduk' kata-kata di pikiran.

Tuh kan tuh kan udah ngawur aje.
Langsung aja ya ke bawah <3

-OH, TERNYATA-

Kadang kali aku bertanya.
Apakah air yang mengalir selalu memenuhi tempatnya?
Apakah darah yang mengalir pasti mengikuti alur pembuluhnya?
Apakah udara selalu mengisi ruangan di bumi?
Hal-hal logis seperti ini terkadang membuatku berpikir tidak logis.
Seperti akankah air, atau darah, atau udara trsebut akan mengabaikan semua hal yang sudah bereksemplar-eksemplar cetakan, di utarakan di buku oengetahuan cipta semesta.
Akankah mereka mengabaikannya ketika aku tidur?
Atau ketika aku menoleh ke arah hal yang lebih logis ketimbang tiga unsur tadi?

Ah... Abaikan saja aku.
Lagipula aku hanya sekadar bertanya.

Pikirku pun terhenti hingga kulihat layar tancap di depanku yang menampilkan waktu di dunia yang dapat dihentikan oleh seseorang dengan remot mini tergenggam di tangannya yang gemetar, seakan percaya bahwa semua hal yang terjadi di hadapannya hampir tak mustahil.

Oh ya.
Aku mengerti sekarang.
Semua itu ternyata terjadi.
Tentu saja.
Bukan hanya di pikiranku saja ternyata.
Bukan pula ketika aku sedang pulas tertidur.
Bukan pula ketika aku melihat hal yang lebih logis ketimbang air, darah, udara tadi.

Dengan menariknya apa yang kulihat baru saja, bahwa apa-apa yang dikhayalkan, ternyata, memang dapat menjadi kenyataan.
Oh, ternyata.

0 komentar:

Posting Komentar


up